Mengejar Samudera
Karya : Imam Hadillah Muhfi
Dari
bukit hijau nan menjulang tinggi
Menjarak
permukaan laut
Tampak
sebuah gubuk tua
Reot
lusuh namun asri dan bersahaja
Tinggal
menetap keluarga kecil
Berdiam menjalani hari-hari penuh uji
Disanalah
segala rasa dan karsa
budaya
nusantara
Pada
setiap perputaran waktu
Kumengharap
apa yang kutunggu
Pada
setiap pergantian hari
Kumenunggu
gita yang terpatri
Dari
bukit terjal yang ku turuni
Menggerilya
setapak jalan
Memandang
rimbunan dahan dedaunan, kekar mengotot pepohonan
Merajut
menjerat akar-akaran
Terkadang
Duri tajam dan onar menghujam tubuh kecil tak berdaya
Dalam
perangkakan bumi yang rapuh
Namun
.... tetap jua,
Kulangkahkan
kaki mengejar bayangan cita
Kuayunkan
tangan mengayuh biduk gita
Kuharungi
samudera kehidupan berkemudikan asa
Mengharap
setetes
embun pagi pembasuh luka
seberkas
sinar penerang kegelapan
secercah
harapan pengobat kerinduan
mewujudkan
gita, cita, dan asa merindu.
Kucoba
dan terus mencoba
Berulang
bagai bandul jam
Meraih
mimpi menjelang Subuh
Meneguk
air pada mata air tua
Mencari
cinta pada fatamorgana
Menembus
asa pada bianglala
Ya....Illahi
Robbi
Kubuka
kunci-Mu dengan husnul yaqin
Kuketuk
pintu-Mu dengan amar
Kusapa
diri-Mu dalam malam kelam
Kutemui
diri-Mu di penghujung malam
Kuteteskan
bulir-bulir putih
Kutitikkan
bening-bening tawar
ketika orang-orang tertidur pulas
Ya....Robbul
Izzati
Genggamlah
diriku dengan asma-Mu
Dekaplah
diriku dengan peluk-Mu
Rangkullah
diriku dengan seruan-Mu
Tundukkanlah
diriku dengan kebesaran-Mu
Sapalah
diriku dengan kitab-Mu
Tegurlah
diriku dengan iradat-Mu
Amiiin
0 komentar:
Posting Komentar